Sebab-sebab Jatuhnya Kabinet-kabinet di Indonesia
Penyebab kabinet mengalami jatuh bangun pada masa demokrasi liberal
adalah akibat kebijkaan-kebijakan yang dalam pandangan parlemen tidak
menguntungkan Indonesia ataupun dianggap tidak mampu meredam
pemberontakan-pemberontakan di daerah. Sementara keberlangsungan
pemerintah sangat ditentukan oleh dukungan di parlemen.
Penyebab jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan kegagalan Kabinet ini
dalam menyelesaikan masalah Irian Barat dan adanya mosi tidak percaya
dari PNI menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan
DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah No. 39 th 1950 mengenai DPRD
terlalu menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga
Kabinet Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden.
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953)
Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari
Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus
mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 2 Juni 1953.
NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden.
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)

6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)

Mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi (Januari 1957), membuat
kabinet hasil Pemilu I ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada Presiden
pada tanggal 14 Maret 1957.\

Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli
1959 dan mulailah babak baru sejarah RI yaitu Demokrasi Terpimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar