Ucapanmu Adalah Do'a
Kemilau emas menyinari hari-harinya. Angin bertiup perlahan-lahan dihirup olehnya. Dialah Ray lelaki yang mempunyai semangat dalam hidup.
Suatu ketika, Ray hendak membersihkan ruangan kelas. Dia melihat sebuah laci. Ternyata, di dalam laci itu terdapat sebuah bangkai cicak.
Teman-temannya selalu mengejek Ray karena dia hanya anak seoranmg pedagang mendoan. Setiap hari libur Ray selalu membantu ibunya berjualan dan Ray telah ditinggalkan oleh sosok seorang ayah semenjak dia berumur 2 hari. Dia pun tidak tahu wajah ayahnya sendiri.
Dulu Ray malu masuk sekolah karena dia takut dihina dan dicaci oleh teman-temannya.
Suatu hari, Ray melihat ibunya banting tulang berjualan untuk membayar SPP sekolahnya. Ray ditertawakan oleh teman-temannya.
"Hu.. Hu.. Anak baik ya, melihat ibunya berjualan dia hanya diam dan menangis". Ujar Vino murid yang paling nakal di sekolahnya.
"Iya ya. Kalau dia memang anak yang berbakti pasti dia menghampiri ibunya". Sahut Cinta teman perempuan Ray yang tomboy.
Bel pulang pun berbunyi. Semua siswa keluar dari ruang kelas.Ray berjalan kaki pulang ke rumahnya.Di tengah perjalanan Ray melihat Seoraang nenek-nenek yang akan menyebrang.Tetapi,nenek itu seperti kebingungan.Lalu Ray pun meghampiri nenek itu.
"Nek,nenek ingin nyebrang?".
"Iya cu, namun nenek bingung soalnya banyak kendaraan yang ngebut".
"Kalau begitu nenek saya antarkan".
Ray dan nenek-nenek itu menyebrang
"Terima kasih cu".
"Sama-sama".
"Nama cucu siapa?".
"Nama saya Ray nek".
"Oh.......nenek do'akan supaya kamu menjadi anak yang sholeh,pintar,kelak menjadi orang yang sukses dan bisa membanggakan kedua orang tuamu".
"Amin".
"Raya pergi duu ya nek".
"Iya cu,hati-hati".
"Assalamua'alaikum".
"Wa'alaikum salam ".
Setibanmya Ray di rumah.Dia pun pergi berlari menuju kamarnya.Ibunya menghampiri Ray
"Kenapa kamu menangis?".
Ray tidak menjawab pertanyaan ibunya.
"Jika memang kamu dihina sama teman-teman, jangan dengarkan. Biarkan anjing menggonggong, tapilah tetap berlalu. Suatu hari nanti kamu pasti bisa menjadi orang yang sukses".
Tetapi, jikalau kamu menjadi orang seperti itu kamu jangan sombong dan ingat pada orangtuamu.Keesokan harinya Ray dan Ibunya pergi berjualan.Diperjalanan Ibu Ray jatuh.Dagangan adan gerobaknya rusak.Ray meminta tolong kepaada waarga sekitar tetapi tidak ada warga yang menghampirinya.Dengan lapang dada Ray pun menolong Ibunya.
"Ibu bangga kepadamu".
"Ray juga bangga punya Ibu".
Sakit sama mengaduh,lika sama mengeluh,seiya,sekata dalam semua keadaan.
Tiga tahun berlalu, Ray lulus dari sekolahnya. Dia memikirkan bagaimana mencari pekerjaan untuk membantu ekonomi keluarga.Ray melihat sebuah kertas putih yang menempel di dinding. Ternyata, kertas putih itu adalah selembaran yang membutuhkan pegawai. Ray sedih karena di dalam selembaran hanya tercantum satu lowongan kerja, yaitu cleaning service. Namun, Ray mencoba untuk melamar kerja di perusahaan itu.
Setibanya Ray di perusahaan, dia masuk ke ruang manager.
"Assalaamu'alaikum".
"Wa'alaikum salam,silahkan masuk"
Ray menghampiri manager tersebut
"Silahkan duduk".
"Terima kasih"..
Ray terdiam dan dirinyna merasa ketahutan.
"Katanya kamu ingin bekerja diperusahaan ini".
"Iya pak".
"Kalau memang kamu benar-benar ingin kerja disini,bolehkah sat bertaanya".
"Iaya silahkan pak".
"Kamu lulusan apa?".
"Saya lulusan SMK pak".
"Sebelumnya kamu pernah bekerja?".
"Belum pak,tetapi saya sering ikut jualan dengan Ibu saya".
"Kalau ingin tahu Ibumu ualan apa?".
"Ibu saya hanya pedagang mendoan".
"Lalu,ayah kamua ngapain?".
"Ayah saya asuadah meninggal semenjak saya berumur dua hari".
Bagai batu jatuh kelubuk.Seseorang pergi yang tak mungkin kembali karena sangat jauh.
"Dengan tangan terbuka ,kamu diterima keja diperusahaan ini".
"Alhamdulillah,terima kasih pak".
"Iya sama-sama".
Tidak lamanya, dia pun keluar dari ruangan.Ray pun diterima menjadi pegawai di perusahaan itu. Walaupun hanya seorang cleaning service tetapi hatinya merasa senang.
Hari demi hari berlalu. Manager itu melihat Ray seperti seseorang yang sedang memaning di belangi. Seseorang yang pantang menyerah dalam berusaha. Ray pun diangkat menjadi seorang karyawan. Hatinya merasa bahagia seperti mendapat durian runtuh. Mendapat rezeki yang tidak terduga.Raay pun merasa bahagia dan ceria.Dia semakin semangat dalam bekerja.
Keesokan harinya,Ray beraangkat dari rumah.Hari-harinya sanat berbunga-bungaa.Karena baru pertama kali dia mengalami hidupnya seperti ini.
Lima tahun berlalu, Ray dirusuh manager supaya mendatanginya. Dengan hati putih, managernya pun berkata.
"Jikalau saya meninggal, saya akan menyerahkan posisi saya kepada kamu. Karena, saya tidak mempunyai seorang anak dan tidak punya saudara.Karena saya melihata kamu seperti seseorang yang licin bagaikan belut.Seseorang yang aapunya pendirian kuat,lincaah atiadak mudah di tipu.Saya yakin bahaawa kamu akan menjalankan aperusahaan ini dengan sangat baik".
Sore harinya manager Ray pun meninggal. Surat-surat perusahaan dan jabatan diserahkan kepada Ray.
Akhirnya, Ray pun telah menjadi orang yang sukses.Hari demi hari dilalui dengan penuh rintangan dan hambatan aaternyata dia bisa bangkit dan telah membanggakan Ibunya